
Cara Yang Terbaik Menanam Benih Kebaikan
Inilah cara terbaik tanpa biaya satu senpun, baik sikaya maupun si miskin dapat melakukannya. Tetapi harus “KEPERCAYAAN DAN TEKAD”. Membaca Keng harus dengan penuh kepercayaan dan kejujuran, terutama harus berlangsung lama, tak kenal lelah dan putus di tengah jalan, barulah bisa berhasil, makin lama membaca Keng makin besar hasilnya. Keng adalah perahu Buddha untuk menyeberangkan umatnya, membaca Keng berarti naik perahu, jadi dapat menyeberang ke tepi yang lain.
Kekuatan Keng tidak tampak, jika lama membacanya, dapat menghapus dosa diri sendiri, jika membacakan untuk orang lain dalam jangka lama, dapat menghapus dosanya, agar ia mendapat bahagia. Kekuatan Keng dapat menghindarkan berbagai bencana dan malapetaka, juga penyakit dan derita, dapat pula merubah nasib yang buruk menjadi jalan yang lapang.
Dengan berbagai macam Keng, yang kebanyakan mengandung janji dan sumpah Buddha dan Dewata, asalkan si pembaca mau bersungguh-sungguh dan jujur, lambat laun akan terjadi kontak, Buddha serta Dewata sesuai dengan janji dan sumpahnya akan memenuhi permohonan si pembaca.
Misalnya dalam Keng Kwan Se Im Po Sat TA PEI CHOU (MAHA KARUNA DHARANI) pernah bersumpah dihadapan Hut Co Buddha Gautama, katanya : “Bila umat membaca Keng ini tetap jatuh berdosa ke tingkat tiga, aku bersumpah tidak menjadi SADAR BETUL. Bila membaca Keng ini tidak melahirkan umat yang yakin akan Buddha, aku bersumpah tidak akan menjadi SADAR BETUL. Bila membaca Keng ini tidak mendapatkan Panna, aku bersumpah tidak akan menjadi SADAR BETUL. Bila membaca Keng ini, semua permohonan dalam hidup ini tidak mendapatkan hasilnya, aku bersumpah tidak akan menjadi SADAR BETUL”. Jelaslah bahwa sumpah dan janji Kwan Se Im Po Sat atas Keng ini tidak ringan.
Sebuah contoh lagi ialah Keng, dalam sebuah pertemuan di kebun, Hut Co Sidarta merasa iba atas umatnya yang banyak berdosa dan akhlak yang rendah, mudah terjerumus dalam kenistaan dan dosa pada kehidupan yang akan datang, maka diucapkanlah Keng Fo Mu Cun Thi Seng Chou. Bagi umat yang setiap hari membacanya dengan kesungguhari hati 100 kali lebih, lambat laun pasti terhindar dan malapetaka, akan bertambah rejeki dan panjang usia. Bagi yang setiap hari membaca Iebih dan lOOx, setelah genap 49 hari, Po Sat akan mengutus dua orang malaikat untuk melindunginya kemanapun ia pergi, Sehingga terhindar dan segala bencana dan malapetaka. Bila membaca genap 900 ribu kali, dapat menghapus semua kelima maksiat dan 10 kejahatan.
Lalu dalam Keng Mantra Tujuh Buddha Menghapus Dosa yang diciptakan oleh Hut Co untuk melenyapkan dosa berat umatnya baik yang dilakukan pada masa yang lalu ataupun masa kini, agar yang membaca terhapus dosanya, terhindar dan segala “Sebab Jahat berakibat buruk”.
Kekuatan Keng itu tak terduga, berbagai hambatan perjalanan nasib manusia, pada dasamya bersumber pada keadaan telah menanam “Benih Kejahatan” dan menerima karmanya. Sedangkan kekuatan Keng (Parita) dapat menghapus segala siklus “Benih Jahat”, hingga dengan sendirinya dapat merubah nasib buruk menjadi agak baik ini salah satu di antara jalan penyelesaian yang tuntas.
Cara membaca Keng yang terbaik ialah pada pagi hari setelah membersihkan tubuh, memasang dupa dan mulai membaca (Sebelum kita makan tak ada hawa kotor yang melekat agak bersih). Bagi yang memuja dewata dan Buddha dalam rumahnya, boleh membakar dupa dan berlutut serta membacanya. Bila tidak ada yang dipuja, dapat meinilih sebuah tempat yang bersih, dimana kita berlutut dan membacanya, namun sebaiknya pergi ke Cetya atau vihara yang terdekat.
Bagi umat yang membaca Keng sebaiknya tidak makan daging sapi atau anjing (bagi yang makan daging lembu dan anjing, dengan mulut yang kotor lalu membaca Keng maka lebih berat dosanya). Sebaiknya setiap bulan Tionghoa tanggal 1 dan 15 tidak makan barang berjiwa atau sepuluh hari sebulan vegetaris (setiap tanggal 1, 8, 14, 15, 18, 23, 24, 28, 29, 30 bulan Tionghoa) Jika bulan kecil dapat diganti tanggal 27 atau enam hari pada setiap bulan (setiap tanggal 8, 14, 15, 23, 29, 30 bulan kecil di ganti tanggal 28).
Bagi orang yang membaca Keng dapat memilih sendiri 1 atau 2 macam Keng sebagai pegangan yang lama, janganlah tamak banyak ragam, para pembaca harus dengan hati tenang dan sabar, kedua tangan bersembah, mata dipejam dan konsentrasi, jangan ingin cepat, membaca dengan suara perlahan, boleh pula membaca dalam hati, sambil membaca sambi1 mendengar dan mengendapkan setiap kata .itu dalam hati, mencapai keadaan “Keluar dan mulut, masuk ke telinga, terpahat dalam hati”. Lambat laun kekuatan Keng terukur dalam hati, dengan cepat akan bereaksi. Selesai Keng, terasa semangat kita bertambah, dalam hati penuh dengan kasih dan welas, sanubari kita terasa lebih cerah.
Harus diperhatikan bahwa dalam membaca Keng harus membuang segala pikiran yang bukan-bukan. Memang pada permulaannya kurang bisa konsentrasi, banyak pikiran mengganggu, harus setapak deini setapak melatih diri, lambat laun akan mencapai kata dan hati terpadu. Jika “Ada mulut tidak ada hati” atau “Mulut dan hati tidak bersatu”, cara membaca Keng semacam ini biarpun sampai tenggorokan kita serakpun tidak akan berguna.